Sempurnakan Agamamu Dengan Menyempurnakan Pekerjaanmu



Assalamualaikum Wr Wb

"Orang Indonesia itu kelihatannya terlalu santai," Ini jawaban seorang bule Inggris saat ditanya bagaimana pendapat dia tentang karakter orang kita. Setelah dua minggu tinggal di Jakarta, dan setiap malam mengobrol sama para remaja di lingkungan sekitar, begitulah pandangan dia.

Memang terlalu disibukkan dengan aktivitas itu kurang baik. Tetapi terlalu santai juga tidak dibenarkan. Hidup harus seimbang.

Akibat sering santai-santai inilah yang menyebabkan banyak pekerjaan kita yang tidak selesai. Berhenti di tengah jalan begitu saja. Padahal menyempurnakan pekerjaan adalah akhlak para Nabi.

Rasulullah sendiri dalam riwayat Muslim telah berpesan kepada kita,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Bersemangatlah mengerjakan apa yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah pada Allah, serta janganlah engkau lemah diri (bersantai-santai)!”

Simaklah dengan cermat seperti itulah nasihat dari manusia terbaik di alam ini. Berikutnya Nabi terbaik kedua setelah Rasulullah, siapa lagi kalau bukan Nabi Ibrahim. Mari kita lihat sifat yang digambarkan Al-Baqarah ayat 124 mengenai Nabi Ibrahim ini,

 وَإِذِ ابْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ 

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diberikan oleh Allah dengan beberapa perintah, lalu Ibrahim menyempurnakannya."

Inilah dia rahasianya mengapa Nabi Ibrahim mendapatkan kedudukan yang tinggi di sisi Allah, tidak lain karena Beliau selalu mengerjakan sesuatu sampai sempurna. 

Kalau kedua manusia pilihan ini sangat perhatian dengan apa yang sedang dikerjakan, lalu mengapa kita justru melakukan sebaliknya?

Semangat kita hanya membara di awal saja. Ada yang bertekad menjadi pengusaha, ternyata hanya bertahan setengah tahun lantas berhenti. Ada pula yang ingin menulis buku, baru dua bab sudah pupus. Ada yang bertekad menghafal juz 30, apa daya hanya dapat empat surat sudah vakum. Ada yang berniat mondok, dapat beberapa bulan sudah pulang kampung permanen. 

Banyak pula yang berniat jualan online, sampai belajar dari buku-buku marketing, dan rajin mentoring di sana-sini, ujung-ujungnya mogok juga di tengah jalan. 

Memang menyempurnakan pekerjaan itu tidak mudah, namanya juga mengikuti jejak para Nabi dan Rasul. Tetapi kita pasti bisa selama kita sendiri disiplin mengatur waktu mendahulukan hal penting dibandingkan hal yang kurang penting.

Ingatlah bahwa ketika waktu kita terpakai untuk hal yang kurang bermanfaat, maka sang waktu berjalan seperti ilusi. Perasaan hanya sebentar, ternyata justru sudah banyak yang terbuang sia-sia. 

Hati-hati dengan perangkap waktu yang disiapkan syeitan, bahkan Al-Quran saja menyebutkan mayoritas orang merugi jika sudah bicara soal waktu.

Jadilah muslim sejati, kendalikan waktu yang kita miliki, dan sempurnakan pekerjaan kita!

"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian (yang nyata). Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih dan saling berwasiat (menasehati) dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran."

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. 

Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Sempurnakan Agamamu Dengan Menyempurnakan Pekerjaanmu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel